Mencintai dan dicintai sudah bak pisau bermata dua, dimana insan yang mencintai sejatinya harus di cintai juga. Tapi kadang cinta juga butuh perjuangan, dengan darah dan air mata, serta doa dan usaha. Meski pun ada juga yang mengalami pahitnya buah cinta dan bahkan merenggut nyawa yang tak berdosa.
Untukmu yang aku cintai dengan ribuan kilometer, dengarkan lah isi hatiku ini. Meski jarak dan waktu adalah cobaan terberat dalam hubungan kita berdua. Aku mengerti, kamu sedang mengejar impianmu, dan aku juga menginginkan kebahagiannmu. Karena kebahagianmu adalah kebahagianku juga. Meski kamu jauh dipandang mata, tapi aku percaya bahwa perasaan kita menyatu dalam doa.
Percayalah, hanya satu doa ku disetiap sujudku, jadilah bagian dari tulang rusukku yang hilang. Meski semesta menantang kita, bahakn tentangan dari Ibumu justru membuatku semakin tegar untuk memperjuangkan hubungan ini. Aku paham bahwa aku aku tak cukup pantas untuk mendapatkanmu. Karena dimata Ibumu banyak pemuda lain yang lebih baik. Tapi aku akan terus berusaha untk memantaska diri, demi kita berdua.
Aku Memperjuangkanmu Lewat Doa dan Usaha, Selalu Berusaha Semampuku Untuk Segera Meminangmu. Bukan Berjuang Sendirian, Apakah Ini Cinta?
Karena aku hanya mau kamu, bertumbuh dan bertambah tua bersama. Karena aku akan terus bersamamu, seburuk apapun keadaannya. Meski aku tak pernah tahu masa depan, tapi satu hal yang kupercaya, seburuk apapun keaadaanya nanti, perasaanku tak akan pernah berubah. Walau kamu bertamhah tua, aku akan tetap mencintaimu sampai ajal menjemputku.
Jujur, aku akui kadang terlintas dipikiran akan rasa ketakutan. Ada banyak diluar sana yang dapat memisahkan kita. Tapi jika kita tunduk pada ketakutan tersebut, kita akan selalu mencari alasan untuk mundur. Bagiku itu lebih buruk dan hina dari kematian itu sediri.